Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca sesuai dengan maksud dari penulis. Oleh karena itu kalimat yang disampaikan harus sesuai dengan syarat-syarat kalimat yang baik seperti struktur, pilihan kata, hubungan antarbagiannya, dan ejaan yang harus sesuai dengan kaidah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Kesalahan yang umum terjadi dalam penulisan kalimat yaitu :
a. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat
Contoh : Dia rajin belajar agar supaya lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri.
(Dia rajin belajar agar lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri).
b. Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat
Contoh : Menurut koran yang saya baca mengabarkan bahwa terminal akan dipindahkan.
(Menurut koran yang saya baca, terminal akan dipindahkan )
c. Penggunaan imbuhan yang kacau
Contoh : Dalam pelajaran fisika mengajarkan juga teori kalkulus.
(Dalam pelajaran fisika diajarkan juga teori kalkulus)
d. Kalimat tak selesai
Contoh : Mobil yang bagus yang tabrakan itu.
(Mobil yang bagus itu tabrakan.)
e. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku
Contoh : Kakak menyuci piring di kamar mandi.
(Kakak mencuci piring di kamar mandi.)
f. Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’
Contoh : Saya membencinya di mana sifat-sifatnya sangat buruk.
(Saya membencinya karena sifat-sifatnya sangat buruk.)
- Saya membutuhkan air yang mana air itu bersih.
(Saya membutuhkan air yang bersih.)
g. Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat
Contoh : Tendangan daripada David Beckham berhasil membuat gol.
(Tendangan David Beckham berhasil membuat gol.)
h. Pilihan kata yang tidak tepat
Contoh : Bajunya ada di saya.
(Bajunya ada pada saya.)
i. Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti
Contoh : Pilot Adam Air yang jatuh tidak ditemukan.
(Adam Air jatuh, Pilotnya tidak ditemukan)
j. Pengulangan kata yang tidak perlu
Contoh : Dalam sehari saya dapat membuat 6 judul tulisan sehari.
(Dalam sehari saya dapat membuat 6 judul tulisan.)
k. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah
Contoh : Orang tua itu mengatakan kalau merokok dapat merusak mental.
(Orang tua itu mengatakan bahwa merokok dapat merusak mental.)
Kesalahan yang umum terjadi dalam penulisan kalimat yaitu :
a. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat
Contoh : Dia rajin belajar agar supaya lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri.
(Dia rajin belajar agar lulus ujian masuk perguruan tinggi negeri).
b. Penggunaan kata berlebih yang ‘mengganggu’ struktur kalimat
Contoh : Menurut koran yang saya baca mengabarkan bahwa terminal akan dipindahkan.
(Menurut koran yang saya baca, terminal akan dipindahkan )
c. Penggunaan imbuhan yang kacau
Contoh : Dalam pelajaran fisika mengajarkan juga teori kalkulus.
(Dalam pelajaran fisika diajarkan juga teori kalkulus)
d. Kalimat tak selesai
Contoh : Mobil yang bagus yang tabrakan itu.
(Mobil yang bagus itu tabrakan.)
e. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku
Contoh : Kakak menyuci piring di kamar mandi.
(Kakak mencuci piring di kamar mandi.)
f. Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’
Contoh : Saya membencinya di mana sifat-sifatnya sangat buruk.
(Saya membencinya karena sifat-sifatnya sangat buruk.)
- Saya membutuhkan air yang mana air itu bersih.
(Saya membutuhkan air yang bersih.)
g. Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat
Contoh : Tendangan daripada David Beckham berhasil membuat gol.
(Tendangan David Beckham berhasil membuat gol.)
h. Pilihan kata yang tidak tepat
Contoh : Bajunya ada di saya.
(Bajunya ada pada saya.)
i. Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti
Contoh : Pilot Adam Air yang jatuh tidak ditemukan.
(Adam Air jatuh, Pilotnya tidak ditemukan)
j. Pengulangan kata yang tidak perlu
Contoh : Dalam sehari saya dapat membuat 6 judul tulisan sehari.
(Dalam sehari saya dapat membuat 6 judul tulisan.)
k. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah
Contoh : Orang tua itu mengatakan kalau merokok dapat merusak mental.
(Orang tua itu mengatakan bahwa merokok dapat merusak mental.)
0 comments:
Post a Comment