Unsur-unsur kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua buah atau beberapa kata yang menghasilkan suatu pengertian. Di dalam sebuah kalimat harus memiliki subjek dan predikat. Kalimat merupakan satuan bahasa tekecil, baik dalam wujud tulisan maupun lisan yang mengungkapakan suatu pikiran dengan jelas dan utuh. Di dalam tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, ataupun tanda tanya. Sedangkan di dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, ditandai dengan jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Kalimat dibangun dari beberapa unsur, sehingga dari gabungan beberapa unsur tersebut akan dihasilkan suatu kalimat yang jelas dan mengandung arti. Unsur-unsur kalimat adalah :
• Subyek (S)
• Predikat (P)
• Objek (O)
• Keterangan (K)
• Pelengkap (Pel)
Subyek dan predikat merupakan unsur pokok dalam suatu kalimat, obyek merupakan bagian kalimat yang berfungsi melengkapi predikat, dan pelengkap merupakan bagian kalimat yang memiliki kesamaan dengan obyek, sedangkan keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat. Kelima unsur ini tidak selalu bersama-sama ada dalam satu kalimat. Kadang-kadang satu kalimat hanya terdiri dari S – P, S – P - O, S - P- Ket, S – P – O – Ket.
1. Subyek (S)
Subyek merupakan sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan, dibentuk dengan kata benda atau sesuatu yang dibendakan, dan untuk menentukan subyek dari suatu kalimat dapat digunakan kata tanya apa atau siapa di depan predikat.
2. Predikat (P)
Predikat merupakan bagian yang memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri. Memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri adalah menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan apakah subjek itu. Oleh karena itu, predikat biasanya terjadi dari kata kerja atau kata keadaan. Untuk menentukan predikat dari suatu kalimat dapat digunakan kata tanya mengapa, artinya dalam keadaan apa, bagaimana, atau mengerjakan apa?
3. Objek (O)
Kehadiran suatu objek di dalam suatu kalimat dituntut oleh predikat di dalam suatu kalimat aktif. Letak objek selalu setelah predikat. Objek dapat dikenali dengan memperhatikan jenis predikat yang dilengkapinya dan ciri khas objek itu sendiri.
4. Keterangan (K)
Keterangan merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan paling mudah berpindah letak. Keterangan dapat berada di akhir, di awal, dan bahkan di tengah kalimat. Beberapa macam keterangan yaitu: keterangan tempat, ditandai oleh: di, ke, dari, dalam, pada; keterangan waktu, ditandai oleh: sebelum, sesudah, selama, sepanjang; keterangan alat, ditandai oleh: dengan; keterangan tujuan, ditandai oleh: agar/supaya, untuk, bagi, demi; keterangan cara, ditandai oleh: dengan cara, secara, dengan jalan; keterangan penyerta, ditandai oleh: dengan, bersama, beserta; keterangan perbandingan, ditandai oleh: seperti, bagaikan, laksana; keterangan sebab, ditandai oleh: karena, sebab.
5. Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan yaitu bersifat wajib ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat, sama- sama menempati posisi di belakang predikat, tidak didahului preposisi. Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Contoh : Orang itu memberikan anaknya tas baru.
Unsur kalimat tas baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
Contoh Kalimat :
1. Mahasiswa itu (S) menulis (P).
2. Mahasiswa itu (S) menulis (P) buku (O).
3. Mahasiswa itu (S) menulis (P) buku (O) di kamar (ket.tempat).
4. Dosen (S) berdiskusi (P) di aula (Ket.tempat).
Pola Kalimat Dasar
kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
Macam-macam Kalimat dasar :
1. Kalimat dasar berpola SPOK
Kalimat dasar ini mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan.
2. Kalimat dasar berpola SPOPel
Kalimat dasar yang mempunyai unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap.
3. Kalimat dasar berpola SPO
Kalimat yang mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek.
4. Kalimat dasar berpola SPPel
Kalimat yang mempunyai unsur subjek, predikat, dan pelengkap.
5. Kalimat dasar berpola SPK
Kalimat dasar ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat.
6. Kalimat dasar berpola SP (P: Verba)
Kalimat yang mempunyai unsur subjek dan predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal dan predikat berupa verba intransitif, tidak ada objek, pelengkap, ataupun keterangan yang wajib.
7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
kalimat yang memiliki unsur subjek dan predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal dan predikat juga berupa nomina atau frasa nominal. Nomina predikat biasanya mempunyai pengertian lebih luas daripada nomina subjek dan berupa nomina penggolong (identifikasi).
8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
Kalimat ini memiliki unsur subjek dan predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal dan predikat berupa adjektiva.